Senin, 28 Oktober 2013

MENGENAL Korea



Korea Selatan kemudian berkembang menjadi negara demokratis sementara Korea Utara berhaluan komunisBendera Persatuan Korea sering digunakan untuk merepresentasikan Korea pada ajang olahraga internasional, namun bendera tersebut bukan merupakan bendera resmi kedua negara.
Karena zaman dinasti-dinasti bersejarah sudah berakhir, istilah Korea saat ini didefinisikan berdasarkan gabungan 2 entitas yang terbagi oleh Garis Demarkasi Militer pararel 38, yakni Korea Utara dan Korea Selatan. Semenanjung Korea di sebelah utara dibatasi oleh Republik Rakyat Cina dan Rusia di sebelah timur laut, serta Jepang di sebelah tenggara yang dipisahkan dengan Selat Korea.[2]

Sebutan "Korea" diambil dari nama dinasti Korea yang terkenal, yaitu Goryeo (935-1392). Goryeo sendiri menamai negerinya dari kependekan nama salah satu Tiga Kerajaan Korea, Goguryeo (37 SM-668 M). Dalam bahasa Tionghoa dilafalkan "Gao-li" dan penyebutan itu menyebar ke para pedagangTimur Tengah, dan lama kelamaan menjadi "Korea". Kata "Korea" secara umum di dunia internasional saat ini digunakan untuk menunjuk kedua negara Korea. Dalam Bahasa Korea di Korea Selatan, "Korea" berarti "Han-Guk" (Korea Selatan; kependekan dari "Dae Han Min Guk") sedangkan "Chosŏn" digunakan oleh Korea Utara untuk menyebut nama negara mereka.Nama[sunting | sunting sumber]

Istilah "Korea" digunakan pertama kali oleh Percival Lowell (1855-1916), seorang penulispetualang dan astronom Amerika yang mengunjungi Korea sekitar 100 tahun yang lalu.[4] Nama tersebut merupakan interpretasi literal dari kata Chosǒn (Joseon, 조선 / 朝鮮, 1392-1910), nama negara yang ia kunjungi di akhir abad ke-19.[4] Lowell menganggap nama tersebut cocok untuk kerajaan yang tertutup terhadap dunia luar tersebut.[4] Korea pada saat itu tak dikenal di dunia barat, namun pada masa sebelumnya, Dinasti Goryeo telah dikenal oleh dunia barat dan dari negara itulah kata Korea berasal.[4]

Sejarah

Pada tahun satu MasehiTiga Kerajaan Korea seperti GoguryeoSilla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria.[6] Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Goguryeo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Tiongkok. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo.[6]Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu.[6] Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.[6]
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea.[6] Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang-hyeon, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Selama masa pemerintahan Dinasti Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjadHangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang ImjinJepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Laksamana Yi sun sin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali diserbu oleh suku Manchu (Dinasti Qing).[6]
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Jepang memakasa Korea untuk menandatanganiPerjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.[6]
Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua belah pihak mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan.[6]

Geografi dan geologi

Korea terletak di semenanjung Korea di Asia timur laut.[1] Di barat lautnya ia dipisahkan Sungai Amnok (Yalu) dengan Republik Rakyat CinaSungai Duman di timur lautnya memisahkan Korea dengan Rusia dan RRT. Beberapa pulau-pulau penting antara lain JejuGanghwaUlleungDokdoJindoGeoje, dan sebagainya.
Bagian selatan dan barat Korea adalah dataran rendah dan sebelah timur dan utara memanjang rangkaian pegunungan Baekdu Daegan sepanjang semenanjung.Dataran tinggi Gaema berada di wilayah Korea Utara dan merupakan produk vulkanis dari zaman meszoikum. Titik-titik tertinggi termasuk Gunung Baekdu (2774),Sobaeksan (2184 m), Jirisan (1915), Baeksan (1724), Geumgangsan (1638), Seoraksan (1708), Taebaeksan (1564) dan sebagainya. Beberapa gunung lebih rendah berada tegak lurus dengan jaringan Baekdu Daegan, sebagian besar berkembang di garis tektonik dari zaman mesozoikum, dan pada dasarnya mengarah ke barat laut.
Tidak seperti pegunungan yang lebih tua di daratan semenanjung, banyak pulau-pulau penting dibentuk oleh aktivis vulkanik zaman cenozoikum. Jeju yang terletak di pesisir selatan adalah pulau vulkanik besar dengan puncak Hallasan (1950 m). Ulleung-do dan Dokdo di laut timur terdiri dari batuan felsik dan berusia lebih muda.
Karena daerah pegunungan sebagian besar terletak di sebelah timur semenanjung, sungai-sungai utama cenderung mengalir ke sebelah barat dan selatan. Di barat mengalir sungai Amnok, ChŏngchŏnDaedongHangangGeumYeongsanNakdongSeomjin dan sebagainya. Sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang luas dan menyediakan tanah yang subur untuk pertanian.

Demografi

Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning (Mongoloid).[7] Kombinasi populasi Korea adalah 73 juta jiwa (2007). Komposisi suku bangsanya merupakan yang paling homogen di dunia, yakni bangsa Korea yang berbicara dalam bahasa Korea.[7] Namun demikian jumlah orang asing telah meningkat pesat, terutama di Korea Selatan, yang mencapai 1 juta orang. Populasi warga asing di Korea terbesar adalah etnis Tionghoa (sampai Agustus 2007 mencapai 440 ribu jiwa) lalu orang Jepang, warga Asia TenggaraAsia SelatanAsia Tengah dan sebagainya. Sejumlah kecil komunitas Jepang dan Tionghoa tinggal di Korea Utara.
Terdapat lebih dari 6 juta warga Korea di seluruh dunia pada tahun 2005. Mereka sebagian besar telah menjadi warga negara tetap yang bersangkutan karena imigrasi yang sejak lama, contohnya seperti warga Korea di Republik Rakyat Cina (Chaoxianzhu), Amerika Serikat (Korea-Amerika), Jepang (Zainichi Kankoku), Jerman (Korea-Jerman), Rusia dan Asia Tengah (Koryo Saram), Brazil (Korea-Brazil) dan sebagainya.

Bahasa


Bahasa resmi Korea Utara dan Selatan adalah bahasa Korea. Klasifikasi genealogis bahasa Korea masih diperdebatkan, 2 bagian kelompok ilmuwan yang berbeda pendapat menyatakan bahasa Korea termasuk bahasa rumpun Altai-Tungusik, yang lainnya adalah bahasa isolat, yakni tercipta karena meminjam penggunaan bahasa lain. Namun sebagian besar memasukkan bahasa Korea ke dalam rumpun bahasa Altai-Tungusik bersama bahasaTurkikMongolTungusik, dan Jepang.
Bahasa Korea memiliki morfologi yang aggluginatif dengan tata bahasa (syntax) yang serupa dengan bahasa Jepang, yakni SOV (Subject + Object + Verb). Seperti bahasa Jepang dan Vietnam, bahasa Korea banyak sekali meminjam kosakata dari bahasa Tionghoa yang tidak berkaitan. Bahasa Korea modern ditulis dengan abjad Hangeul, yang diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong.

Sastra

Sastra Korea yang ditulis sejak zaman Tiga Kerajaan disebut sastra klasik, yang pada saat itu ditulis dalam aksara Cina (hanja). Sastrawan Korea menulis puisi, cerita dan syair dalam gaya Tionghoa klasik namun berkembang dengan pemikiran dan rasa Korea. Sastra klasik Korea dipengaruhi unsur-unsur BuddhismeKonfusianisme dan Taoisme, namun akarnya tetap kuat pada kepercayaan tradisional dan cerita-cerita rakyat aslinya. Bentuk pertunjukkan sajak opera tradisional yang paling terkenal adalah pansori. Sastra modern berkembang pesat dengan munculnya Hangeul, yang membantu meningkatkan melek huruf rakyat kebanyakan. Namun sastra yang memakai abjad hangul baru populer sejak abad ke-19, beberapa abad setelah penemuannya. Novel pada zaman itu yang ditulis dengan Hangul adalah sinsoseol (novel baru).

Seni dan budayan

Dalam teks kuno Tiongkok, negeri Korea dijuluki Sungai dan pegunungan yang disulam di atas sutera atau Negeri Timur yang Bersatu. Selama berabad-abad, Korea menjalin hubungan dengan Tiongkok dalam berbagai bidang. Korea dikenal di dunia barat melalui pedagang-pedagang Arab yang pergi ke Tiongkok lewat jalur sutera. Para pedagang Arab pada tahun 845 M (zaman Silla Bersatu) menuliskan Di dekat Tiongkok ada negeri yang berlimpah emas bernama Silla yang mempesonakan mereka.
Korea memiliki corak kebudayaan yang beragam yang berasal dari akar asli yang dibentuk dalam berbagai kesenian dan tarian. Budaya Tionghoa yang diimpor selama berabad-abad ikut berperan membentuk sistem sosial dan norma berdasarkan Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme. Hasilnya adalah beragamnya bentuk manifestasi dan akulturasi antara budaya asli Korea dan Tiongkok yang unik. Dari sini Korea berperan besar dalam mentransfer budaya yang maju ke Jepang.
Dalam budaya kontemporer, Korea dikenal akan tren Korean Wave yang dihasilkan menyebarnya popularitas budaya musik popfilm dan drama Korea, serta baru-baru ini tren video game dan B-Boy Korea. Namun diplomasi secara kultural adalah diakuinya olahraga tradisional Korea, Taekwondo, ke dalam pesta olahraga internasional Olimpiade.

Olahraga

Taekwondo
Olahraga yang dimainkan oleh masyarakat Korea terdiri dari berbagai jenis, baik moderen maupun tradisional.[8] Dalam bahasa Korea istilah olahraga disebut 스포츠 (Seupocheu;sport), yang mana belum lama muncul, dan baru dimasukkan sebagai kosakata Bahasa Korea pada abad ke-21.[8] Namun sebenarnya, konsep olahraga telah digunakan sejak awal mula sejarah rakyat Korea.[8] Sejak masa prasejarah, masyarakat Korea sudah melakukan berbagai macam aktivitas olahraga dan permainan tradisional.[9] Banyak olahraga tradisional Korea masih dipraktekkan seperti taekwondossireum, memanah dan taekkyeon. Dasar dari olahraga tradisional ini membuat atlet-atlet Korea diakui dalam cabang-cabang olahraga internasional seperti memanah, berkuda, ataupun gulat. Atlet-atlet Korea berkompetisi dalam olahraga skating, tenis meja, renang, sepak bola, basket, angkat besi, dan voli.

Agama[ menjadi agama resmi Tiga Kerajaan (57 SM-935 M) dan dinasti Goryeo (935-1392).[10] Paham Konfusianisme mencapai masa keemasan pada zaman dinasti Joseon (1392-1910). Agama Kristen dibawa oleh misionaris Eropa menjelang akhir periode Joseon dan pada abad ke-20 meningkat pesat.[10]Agama Islam yang baru diperkenalkan di Korea sejak perang Korea oleh tentara Turki, memiliki pengikut di Korea (2007; ±140 ribu jiwa). Walau begitu sebanyak 46,5% populasi Korea Selatan mengaku tidak mengikuti suatu kepercayaan tertentu.[10] Di Korea Utara, kebebasan beragama mendapat tekanan.

Masakan

Masakan Korea (Han-sik) sebagian besar adalah hasil fermentasi dan sebagian besar sudah terkenal di dunia karena diakui manfaat kesehatannya seperti Kimchi dan Doenjang.[11] Cara memasak makanan tradisional Korea memperlihatkan cara yang unik dalam pembuatan dan penyajian.[11]Masakan Korea umumnya terdiri dari nasi, sayur-sayuran yang dibumbui, sup, rebusan, lauk pauk daging dan ikan.[11] Jenis masakan Korea sangat bervariasi berdasarkan daerah-daerahnya.
Kimchi adalah salah satu makanan orang-orang korea, makanan ini terbilang makanan yang sederhana, dan dapat disimpan dalam waktu lama, serta dikenal berasa kuat dan pedas. Banyak sajian banchan dibuat dari proses fermentasi, menghasilkan rasa pedas, kuat dan asin. Setiap daerah memiliki rasa bumbu kimchi yang berbeda-beda.

Pendidikan

Sistem sekolah modern di Korea Selatan terbagi menjadi 6 tahun untuk sekolah dasar, masing-masng 3 tahun untuk SMP dan SMU. Program Penilaian Siswa Internasional (Program for International Student Assessment) yang dijalankan oleh OECD baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea Selatan di peringkat 11 dunia. Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif dan terlalu banyak menghafal. Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai karena mengalami tekanan untuk berprestasi baik dan masuk universitas ternama.

Ilmu[sunting | sunting sumber]

Kereta listrik KTX
Salah satu bukti awal yang menunjukkan kemajuan dari bidang iptek bangsa Korea adalah cheomseongdae, bangunan observatori pengamat langit yang dibangun tahun 634 Masehi (Silla). Sejak dahulu ilmu pengetahuan dan teknologi Korea sudah dipengaruhi Tiongkok yang lebih maju. Korea mengimpor sistem/cara bertani padi, geomansi, astronomi, fengshui, arsitektur, kesenian dari dinasti-dinasti Tiongkok. Dalam perkembangannya menghasilkan karya-karya unik khas Korea seperti alat cetak blok kayu pertama di dunia, Jikji, lalu Tripitaka Koreana, kertas, keramik seladon, jam matahari, alat pengukur hujan, jam air, abjad Hangul, kapal perang dan sebagainya.
Pada zaman modern keunggulan teknologi Korea sangat dikenal dalam industri otomotif dan elektroniknya. Produk robot yang baru diciptakan adalah HUBO menyusul keunggulan Jepang. Prestasi Korea juga tercipta saat seorang astronotnya berhasil mengorbit dengan pesawat NASA, yaitu Lee So-yeon.

SINOPSIS PRINCESS HOURS

Sinopsis Drama Korea Princess Hours ini mengisahkan tentang cinta segiempat antara pangeran yang masih duduk di bangku sekolah, siswi polos dan ceroboh, siswi dengan hobi sebagai penari balet dan seorang pangeran terlantar. Sinopsis Drama Korea Princess Hoursbergenre komedi dan romantis, so pasti wajib di tonton, walaupun film ini sudah beberapa tahun yang lalu tapi tidak bosannya untuk dilihat berkali-kali,...



Di sesuatu dunia di mana korea diceritakan sebagai sesuatu negara kerajaan, negara dirundung ketidakpastian sesudah raja disinyalir menderita penyakit yang cukup kritis maka susah untuk laksanakan tugas-tugas negara. salah satu pilihan yaitu mempercepat sistem pelantikan putra mahkota pangeran shin, yang tetap berumur 16 tahun.


Ditengah keadaan dunia moderen di mana waktu hidup sebagai kerajaan dikira ketinggalan era, pihak istana pada akhirnya memperoleh gagasan untuk menikahkan shin dengan seorang rakyat jelata. yang terpilih yaitu shin chae-gyoung, seorang gadis polos yang bersekolah ditempat yang sama juga dengan sang pangeran.


Rupanya dari jauh-jauh hari, kakek tiap-tiap yang bersahabat baik sudah setuju untuk laksanakan perjodohan pada cucu-cucu mereka. Dapat ditebak, tekad tersebut tidak diterima baik oleh shin atau chae-kyoung. lebih-lebih, belakangan gadis itu tahu bila sang pangeran nyatanya suka dengan seorang gadis yang bersekolah ditempat yang sama yaitu min hyo-rin, yang berambisi untuk melupakan urusan asmara untuk jadi penari balet tenar.


Tetapi, jumlah perihal membuat perubahan pendirian keduanya sampai pernikahan akbar pada akhirnya digelar. Miliki watak tidak sama, chae-gyoung yang polos serta susah mengatur diri dengan tradisi istana serta shin yang angkuh, buat pertengkaran sering pecah di antara keduanya.


Perihal itu tetap ditambah lagi oleh kemunculan lee yool, sepupu shin yang disebut putra putri hye-jong, yang awal mulanya sebagai calon permaisuri sebelum akan suaminya wafat melalui kecelakaan tragis. Rupanya, bangsawan yang sudah menetap di inggris sepanjang 14 tahun tersebut punya niat untuk merebut kembali kekuasaan yang awal mulanya dikira sebagai milik dia.


Kondisi jadi pelik sebab yool yang baik hati selamanya ada bikin chae-gyoung selagi gadis itu diperlakukan semena-mena oleh sang suami shin maka mulai tumbuh benih-benih cinta di hati pemuda tampan itu. Demikianlah juga dengan shin, yang tetap susah membebaskan sosok hyo-rin, yang belakangan kembali nampak serta mengganggu ketentraman rumah tangganya.


Selagi jalinan shin serta chae-gyoung mulai memasuki bagian yang lebih serius, beragam skandal, baik yang dikarenakan oleh sikap tiap-tiap yang keras atau yang dihembuskan putri hye-jong, terekspos ke publik yang kontan segera bereaksi negatif, serta menyebabkan jadi lebih merosotnya popularitas keluarga kerajaan.


Keadaan jadi lebih panas sesudah media massa mengalami chae-kyoung berbarengan seorang pria yang gak lain yaitu yool, sampai tiada pilihan lain tidak cuman menghalau sang calon permaisuri untuk menyelamatkan reputasi kerajaan. tapi, bagaimana dengan shin yang sudah berkemauan untuk tidak berpisah dengan gadis itu ?


Di ambil dari komik korea atau yang lebih akrab dimaksud manhwa dengan judul sama karangan park so-hee, terasa telah tak usah di jabarkan bagaimana populernya serial satu ini. lebih-lebih bisa di katakan, popularitas princess hours dengan sebutan lain goong di kelompok umur anak muda pada tahun 2006 silam cuma dapat disamai oleh my girl.


Tidak cuman dapat memukau pemirsa melalui setting kerajaan yang digarap dengan rincian, princess hours juga dapat melejitkan banyak bintangnya mulai joo ji-hoon, yoon eun-hye, kim jeong-hoon sampai song ji-hyo yang notabene yaitu muka-muka baru didunia akting.


Karena amat ngetopnya, serial ini menghadirkan dua ‘pecahan’ yang sama-sama mengundang kontroversi : versi adaptasinya yang jadikan sinetron serta goong s yang awal mulanya direncanakan sebagai lanjutan princess hours tapi belakangan beralih sebab terdapatnya perseteruan pada pemegang hak cipta dengan sang sutradara.

SINOPSIS ROOFTOP PRINCE

Drama Korea satu ini tidak hanya berlatar pada periode Dinasti Joseon (Chosun), namun juga pada berlatar masa kini. Bernuansa fantasi komedi namun juga bisa mengharubirukan hati, drama produksi 2012 yang bertajuk Rooftop Prince ini dibintangi oleh aktor Korea yang sedang menanjak, Park Yoochun yang lebih dikenal dengan nama pentas Micky Yoochun, aktris Han Ji-min, Jeong Yu-mi dan aktor Lee Tae-sung.
Alkisah Lee Gak (Park Yoochun), Putra Mahkota kerajaan Joseon yang hidup pada 300 tahun yang lalu yang terlempar di jaman modern bersama ketiga bawahannya, Wu Yong-sul (Jung Suk-won), Song Man-bo (Lee Min-ho) dan Do Chi-san (Choi Woo-shik) saat melakukan penyelidikan atas kematian putri mahkota yang misterius.
Hong Hwa-yong (Jeong Yu-mi), putri mahkota, istri Lee Gak yang diperkirakan meninggal karena diracun. Mayatnya ditemukan mengambang di kolam teratai. Lee Gak sangat terpukul atas kematian Putri Mahkota, wanita cantik yang sangat dicintainya. Di sisi lain terdapat adik Hwa-yong, Hong Bu-yong (Han Ji-min). Awalnya Bu-yong-lah yang akan menduduki posisi putri mahkota. Namun karena sebuah insiden yang menimpa wajahnya, Bu-yong gagal menjadi putri mahkota dan posisi itu jatuh ke tangan Hwa-yong, kakaknya yang licik.
Di kemudian hari ia harus selalu mengenakan cadar untuk menutupi wajahnya yang rusak. Namun Bu-yong yang sangat mencintai Putra Mahkota Lee Gak selalu mengikuti sang putra mahkota atau hanya melihatnya dari jauh. Sedangkan Lee Gak sendiri sangat menyukai Bu-yong karena kecerdasan dan kepribadiannya yang menyenangkan.
Seperti diceritakan di awal, Lee Gak mengumpulkan tiga bawahannya yang terpercaya dan melakukan penyelidikan atas kematian putri mahkota. Tetapi sebuah kekuatan mistis menarik mereka ke masa depan, dunia masa kini dan tubuh mereka mendarat di sebuah rumah atap (semacam apartemen di atas atap bangunan) milik seorang wanita bernama Park Ha (diperankan juga oleh Han Ji-min).
Tentu saja tidak mudah bagi empat pria Joseon itu hidup di zaman modern, zaman yang sangat jauh perbedaannya dengan masa kerajaan Joseon. Mereka membuat keributan di rumah Park Ha karena tidak mengenal peralatan modern di rumah itu dan bahkan nyaris membakar rumah atap itu. Park Ha marah dan mengusir keempat pria aneh itu dari rumahnya. Lee Gak juga belum bisa melepaskan identitasnya sebagai Putra Mahkota yang berkuasa. Namun di zaman modern ini siapa yang mau menganggapnya sebagai Putra Mahkota.
Polisi justru menangkap mereka karena melakukan keributan di beberapa tempat. Akhirnya dengan terpaksa mereka kembali ke rumah atap Park Ha. Nah, Park Ha ini ternyata adalah reinkarnasi dari Bu-yong di masa lalu. Ia gadis malang yang terpaksa harus terpisah dari ayahnya karena ulah kakak tirinya, Young Se-na (diperankan juga Jeong Yu-mi). Park Ha hidup sebatang kara dan kehilangan ingatan masa kecilnya. Ia sempat bekerja di sebuah pub di New York, yaitu tempat dimana ia nyaris bertemu dengan Yong Tae-yong.
Yong Tae-yong (diperankan juga oleh Park Yoochun) ini adalah reinkarnasi dari Lee Gak di masa lalu. Seorang cucu pemilik perusahaan Home Shopping sekaligus pewaris pertama perusahaan besar itu. Tae-yong melarikan diri ke Amerika karena ia sama sekali tidak ingin memegang perusahaan. Ia seorang seniman dan merasa tidak mampu mengurus perusahaan sebesar itu.
Tetapi neneknya bersikeras untuk membawa Tae-yong kembali ke Korea. Nenek mengutus sepupu Tae-yong, Tae-mu (Lee Tae-sung) untuk mencari dan membawa pulang Tae-yong. Seperti halnya Tae-yong, Tae-mu pun adalah reinkarnasi Pangeran Muchang, sepupu Lee Gak.
Tae-yong merasa tertarik pada seorang wanita dan melukisnya di sebuah kartu pos. Wanita itu adalah Park Ha. Ia juga mengirimkan kartu itu dan mengajak Park Ha bertemu di taman Liberty pada hari berikutnya. Namun mereka tak pernah bisa bertemu karena Tae-yong terlibat insiden dengan Tae-mu di dalam kapal pesiar dan tubuhnya jatuh dan tenggelam di laut. Tae-mu menghilangkan jejak pertemuannya dengan Tae-yong.
Empat pria Joseon itu merasa heran mengapa mereka terdampar ke masa depan, apakah untuk menemukan pembunuh Putri Mahkota? Dan tanpa sengaja Lee Gak melihat seseorang yang sangat mirip dengan Putri Mahkota di televisi. Wanita itu adalah Young Se-na. Ternyata Young Se-na adalah reinkarnasi dari Putri Mahkota Hwa-yong. Ia kakak tiri Park Ha, bekerja sebagai sekretaris di perusahaan nenek Tae-yong. Ia juga kekasih Tae-mu. Ia adalah seseorang yang menyebabkan Park Ha terpisah dari ayahnya dan kehilangan ingatan. Ia wanita licik dan ambisius. Ia tidak menyukai Park Ha saat gadis itu kembali dari Amerika.
Singkat cerita, Lee Gak secara langsung terlibat dengan kemelut keluarga Tae-yong. Demi mendekati dan mendapatkan Putri Mahkota-nya (Se-na), Lee Gak berpura-pura menjadi Tae-yong yang kehilangan ingatan. Nenek sangat bahagia menemukan kembali cucunya. Dan tentu saja Tae-mu dan ayahnya sangat marah menerima kenyataan bahwa Tae-yong-lah pewaris utama perusahaan.
Padahal selama ini ia dan Tae-mu yang bekerja keras. Hanya karena ayah Tae-mu adalah anak selingkuhan kakek, mereka tidak mendapatkan hak waris seperti yang mereka harapkan. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha menjatuhkan kredibilitas Tae-yong di mata para pemegang saham. Mereka nyaris berhasil namun Lee Gak dan ketiga pembantunya, dibantu Pyo Tae-sook (Lee Moon-sik) dan Park Ha berusaha mati-matian menyelamatkan harta Tae-yong.
Tanpa mereka sadari, hungan Lee Gak dan Park Ha semakin hari semakin dekat dan keduanya merasa saling membutuhkan. Lee Gak selalu melindungi Park Ha demikian pula sebaliknya. Lee Gak berusaha mengejar Se-na tetapi yang ada dalam pikirannya selalu saja Park Ha. Se-na semakin iri dengan Park Ha, ia bahkan bersumpah akan mencuri semua yang dimiliki Park Ha. Untuk itu ia rela memutuskan hubungannya denga Tae-mu demi mendapatkan Tae-yong. Ditambah lagi ayah Tae-mu yang menentang hubungan mereka karena latar belakang Se-na yang ibunya hanya seorang janda penjual ikan di pasar. Tae-mu terpukul.
Lee Gak dan Se-na akhirnya bertunangan, Park Ha sedih namun Se-na bukannya kasihzn pada adik tirinya, ia justru menggunakan cara licik untuk menyingkirkan Park Ha, bahkan nyaris membunuhnya. Tetapi Park Ha selalu beruntung karena memiliki teman-teman yang siap membantu dan menjaganya, seperti Yong-sul, Man-bo dan Chi-san yang merasa sangat berhutang budi pada Park Ha yang telah menolong mereka di negeri yang sangat asing bagi mereka.
Akankah Lee Gak bersama kawan-kawannya berhasil memecahkan misteri pembunuhan Putri Mahkota? Haruskah Park Ha selalu menderita pada akhirnya seperti Hong Bu-yong di masa lalu?